Minggu, 18 Maret 2012

kopi dan kehidupan


kopi dan  kehidupan

Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka dulu. Melihat para alumni tersebut ramai membicarakan kesuksesan mereka, guru tersebut segera ke dapur dan mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir yg berbeda-beda. Mulai dari cangkir yg terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik. Guru tersebut menyuruh para alumni untuk mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi. Setelah masing-masing alumni sudah mengisi cangkirnya dengan kopi, guru berkata 

"Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yg bagus, dan kini hanya tersisa cangkir yg murah dan tidak menarik. Memilih hal yg terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yg bagus, perasaan kalian mulai terganggu. kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang orang lain dan mulai membandingkannya. Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yg kalian nikmati adalah kopinya."

Hidup kita seperti kopi dalam analogi tersebut di atas, sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta benda yg kita miliki.

Pesan moralnya, Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati. Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting.Jangan berpikir bahwa kekayaan yg melimpah, karier yg bagus dan pekerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagiaan. Itu konsep yg sangat keliru.

Kualitas hidup kita ditentukan oleh "Apa yg ada di dalam" bukan "Apa yg kelihatan dari luar". Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak pernah merasakan damai, sukacita, dan kebahagiaan di dalam kehidupan kita ?Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yang disajikan di sebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal.

Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya. 

Selamat menikmati Secangkir Kopi Kehidupan.

be your self!
jadilah dirimu sendiri, bukan berarti kamu tidak mau berubah menjadi lebih baek.
karena pada dasarnya sifat manusia itu dinamis, selalu berubah mengikuti keadaan.
be my self bukan berarti kaku, inilah aku, aku ya aku dan aku ga akan pernah mau begitu.
sifat tegas memang perlu dan mungkin sangat baek untuk beberapa hal, tapi mau berubah
menjadi lebih baek bukan berarti manjadi orang lain.
emang kita yakin saat ini kita sudah menemukan jati diri kita?
merasa saat inilah keadaan terbaek kita yang ga butuh revisi dan evaluasi dari orang lain?
jika seperti itu maka hapus saja surat al-asyr dari mushab mu.

"jika kau ingin aku menjadi yang seperti itu, maka kamu akan dapatkan aku menjadi orang lain".
ini adalah kalimat jahil dari pribadi yang sombong, merasa dirinya adalah sebuah kondisi paten dan orang
 lain ga boleh membantu merubahnya.
orang lain tidak akan pernah bisa merubah diri kita, karena diri kitalah yang berubah untuk menjadi lebih baek,
karena pada dasarnya kita ada kemauan dan kemampuan untuk menjadi lebih baek.

oke, kalimat jahil berikutnya.

aku belum siap pake jilbab, yang penting menghijabi hati, percuma pake jilbab kalo kelakuannya masih urakan,
bisa2 menciderai makna jilbab itu sendiri.

woww, sungguh mulia kalimat ini, mengorbankan dirinya dg menyerahkan raganya ke api neraka agar jilbab tetap suci maknanya..
wakakakakakakaka
bahasa kasarnya seperti ini:
"aku rela masuk neraka karena ga make jilbab, yg penting jilbab itu tetep agung dan yang make pun harus yang baek2 kelakuannya"
ini seperti halnya orang yang ga mau sholat karena masih berkelakuan buruk.

ngeliat amoy2 yang obral aurot dia mencibirnya,
tapi pakaiannya sendiri pesta diskon besar2an, sampe bempernya dibuat biar keliatan besar.
hahahahaaa
bangga ikut fitness, bodylanguage. hasilnya diwujudkan dg pakaian ketat dan pamer body.
kalo saya melihat, katanya ga sopan, cowok kurang ajar.
padahal saya kasihan, udah diobral klo sampe ga ada yang ngelirik gimana?
hahahaaa

wanita itu permata, lebih mulia dari sekedar perhiasan semata.
bukan hanya bisa dinikmati raga, tapi bisa menentramkan jiwa.

tapi bagaimana dg wanita2 yang "ramayana mode on"(yang pesta diskon sampe 70% saat malam minggu?), wakakakaka?
atau wanita2 gaool yang ga mau dibilang m3-an ("murah itu m3" kata iklan indosat, ahhaha) karena pnampilannya lebih update dari sekedar
status FB dan twitter.
wanita2 gaoool yang lebih khusyk berdoa lewat twitter dan FB..
qiqiqiiqiqq


semua orang, bahkan semua manusia di dunia ini pasti suka dg "DISKON".
dan saya jamin, barang diskonan jauh lebih cepet lakunya.
lebih lariiiiisss maniiissssssss...
tapi, apa yang kita rasakan setelah mendapatkan barang diskonan?
yaa gt deh, barang diskonan mah kita naruhnya juga sembarangan, ntar kalo ada barang diskonan
 lainnya ya beli lagi..wakakakakaa
kalopun rusak, ya ga papa, barang diskonan juga, stok masih banyak di ramayana dan matahari...

hayooo.....
barang diskon lebih menarik.
Anda mau kasih diskon berapa buat "harga diri" Anda?

coba kalo barang uniq, barang yang mahal.
ga semua orang mampu beli.
harus nabung dulu, berusaha dulu, ga semua orang bisa memilikinya.
apa yg kita lakukan kalo mendapatkan barang seperti ini?
pasti kita rawat baek2, kita jaga, ga rela dikotori debu atapun kutu.
dan kalopun rusak, rasanya tiada yg bisa menggantikannya...

so, semua terserah padamu, eh, pada kita.hehehe
mau jadi apa, yang jelas, kita masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.
mau cepet laku dg pasang diskon? nguik - nguik!


jaman sekarang, wanita cantik itu banyak, wanita manis itu buuuanyak, wanita rajin juga banyak
begitu juga laki2, pria tampan itu banyak, pria ganteng itu buuanyak, pria putih, tinggi dan gagah juga baaanyaaak.
tapi jadilah yang spesial, yang selalu berusaha menjadi lebih baek.
yang tidak sombong untuk mau berubah menjadi lebih baek.
masih ada waktu, sampai Allah memutuskan kotrak kita dg nyawa.

so, mari menjadi lebih  baek!!

Senin, 27 Februari 2012

Berpikir Keci


Mari Kita Berpikir Kecil Saja
"Size doesn’t matter" 

Kita masih percaya itu? Bisa iya. Bisa juga tidak, sih. Yang jelas, dengan berpikir besar kita terdorong untuk menjadi pribadi besar dengan pencapaian yang besar. Kita sudah sejak lama memahami hal itu. Kali ini saya ingin mengajak Anda untuk melakukan sebuah eksperimen yang sebaliknya. Apakah itu? Berpikir kecil. Lho, kok berpikir kecil? Bukankah semua orang ingin menjadi besar dan sangat mendambakan ukuran yang besar-besar? Betul, tetapi faktanya kita sering sekali membutuhkan yang kecil-kecil. Bahkan ketika sedang berhadapan dengan suatu masalah, kita dinasihatkan, jangan membesar-besarkan hal yang kecil-kecil.

Kegandrungan kita terhadap teknologi nano adalah fakta tidak terbantahkan lainnya bahwa semakin hari, kebutuhan manusia semakin mengarah kepada "hal-hal yang kecil". Sebagian besar perangkat pendukung kehidupan kita dibuat menjadi semakin kecil, semakin compact, dan semakin percayalah kita bahwa semuanya semakin sesuai dengan kebutuhan kita yang sesungguhnya. Hal ini menunjukkan bahwa disadari atau tidak, sesungguhnya saat ini tengah terjadi "revolusi" dimana "yang kecil" mengambil alih peran dominan "yang besar". Dalam cara berpikirpun, sudah saatnya kita menyesuaikan diri dengan arus "revolusi" itu. Bagi Anda yang tertarik menemani saya bereksperimen dengan cara berpikir kecil.

Saya ajak untuk memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intelligence berikut ini: 

1. Membangkitkan Sikap Rendah Hati 
Pernahkah Anda melihat seseorang patantang petenteng sekalian membangga-banggakan ‘kebesaran’ dirinya? Bagaimana kesan Anda terhadap orang itu? Kita bisa menilai orang dari cara berjalannya, cara berbicaranya, juga dari caranya memperlakukan orang lain. Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang yang mengira dirinya besar cenderung terjebak oleh ‘jubah kebesarannya’ sehingga mereka harus mengimbangi ‘kebesaran’ itu dengan semakin membesarkan egonya sendiri. Sebaliknya, orang-orang yang merasa dirinya masih kecil meskipun pencapaiannya sudah sangat besar tetap bisa bersikap rendah hati. Kepada siapa Anda menaruh rasa hormat paling tinggi; mereka yang mengira dirinya besar dan bersikap arogan; atau kepada orang-orang yang memiliki pencapaian tinggi namun tetap bersikap rendah hati? Meskipun Anda sudah berhasil memperoleh pencapaian tinggi, tetapi berpikirlah kecil; karena diatas gunung masih ada gunung. Dan dengan kesadaran itu, Anda memupuk sikap rendah hati.

2. Merangsang untuk bermain di "playing ground" yang lebih besar
Mungkin Anda pernah bertemu dengan seseorang yang pencapaian hidupnya termasuk luar biasa. Namun dia berkata begini;”Saya ini belum ada apa-apanya, Mas….” Hanya karena berendam didalam bathtub, tidak berarti bahwa kita sudah menjadi orang yang besar. Mengapa? Bukan karena kitanya yang besar, tetapi bathtub-nya yang kecil. Berenanglah di kolam, maka tubuh Anda tidak lagi bisa menutupi semua permukaannya. Bersampanlah di sebuah danau, maka Anda akan tahu besarnya diri Anda itu masih terlalu kecil untuk luasnya danau. Dan berlayarlah di samudera, maka Anda akan lebih sadar bahwa diri kita ini tidak ada apa-apanya dihadapan jagat raya. Maka sekarang saya mengerti, mengapa orang-orang yang berhasil menjaga dirinya untuk tetap rendah hati tidak pernah berhenti untuk terus berprestasi. Semakin besar pencapaian mereka, semakin sadar betapa kecilnya mereka. Dan semakin terdoronglah mereka untuk bermain di ‘playing ground’ yang lebih besar. Jadi, jika Anda sering merasa diri sudah sangat besar, mungkin Anda perlu ikut mereka yang bermain di ‘playing ground’ yang lebih besar.

3. Segala hal besar dibangun dengan komponen-komponen kecil
Sebesar apa rumah tinggal Anda? Tidak akan sebesar itu tanpa butiran-butiran pasir. Sebesar apa perusahaan Anda? Tidak akan bisa besar seperti sekarang jika tidak ada ‘orang-orang kecil’ yang mau bekerja untuk Anda. Seberapa besar gaji yang Anda terima? Tidak akan sebesar itu jika tanpa kontribusi orang-orang bergaji lebih kecil yang Anda pimpin. Faktanya, semua hal besar yang ada dalam kehidupan kita dibangun dengan komponen-komponen kecil. Semoga hal ini semakin memperkuat kesadaran kita bahwa kebesaran yang saat ini kita miliki adalah hasil dari kontribusi peran-peran kecil yang mungkin sering tidak kita sadari bahkan mungkin terabaikan. Dengan kesadaran ini, maka kita bisa menjadi pribadi yang tetap berpijak diatas bumi. Terutama ketika berhadapan dengan orang lain yang kita nilai ‘kecil’ dihadapan kita.

4. Membangun rasa percaya diri
Salah satu masalah yang paling sering menghambat kesuksesan seseorang adalah rendahnya rasa percaya diri. Percayalah, sekecil apapun peran yang bisa kita mainkan pasti akan memberi dampak yang besar jika kita melakukannya dengan kesungguhan. Cobalah perhatikan orang-orang yang paling sukses di kantor Anda. Sebagian terbesar mereka adalah ‘mantan orang kecil’ seperti Anda beberapa belas atau puluhan tahun sebelumnya. Jadi, sungguh tidak relevan jika sekarang kita membanding-bandingkan diri dengan mereka. Berfokuslah dengan kemampuan diri Anda, mengoptimalkan penggunaannya, dan perbaikilah apa yang kurang didalamnya. Lama kelamaan, Anda akan memiliki kemampuan yang sama baiknya dengan mereka yang sudah menjadi besar. Bahkan, boleh jadi Anda bisa melampaui pencapaian mereka. Apakah Anda masih merasa minder dengan pencapaian kecil yang hari ini Anda dapatkan? Jika demikian, pupuklah rasa percaya diri Anda. Dan berfokuslah untuk mengaktualisasikan hal terbaik didalam diri Anda, dalam setiap karya yang Anda persembahkan.

5. Hal-hal kecil yang konsisten lebih berdampak daripada hal besar sekali tembak 
Dalam banyak hal, kita sering tergoda untuk melakukan sesuatu yang ‘besar’ namun angin-anginan. Ketika semangat kita sedang memuncak, kita begitu menggebu-gebunya melakukan sesuatu. Begitu kita bosan? Kita mencampakkannya begitu saja. Pergilah ke fitness center setahun sekali. Lalu berolah ragalah sampai seluruh tenaga Anda terkuras habis dan setiap tetes keringat Anda mengering. Alih-alih menjadi sehat, Anda malah beresiko terkena serangan jantung. Begitu pula dalam aspek kehidupan kita yang lainnya. Kita tidak akan mungkin menghasilkan sesuatu yang benar-benar berdampak dengan melakukan hal besar sekali tembak. Melakukan hal kecil secara konsisten, itulah yang bisa membangun kemampuan terbesar kita. Membaca buku bagus, misalnya. Jika langsung lahap semuanya, maka kepala Anda akan pusing. Tetapi jika dicerna perlahan-lahan; Anda akan mampu memahaminya dengan baik. Saat menjalani hidup, lebih baik melakukan hal-hal kecil secara konsisten daripada mengerjakan hal besar namun hanya sekali tembak.

berpikir kecil bisa membantu kita untuk menuju kepada pencaian yang semakin tinggi. Pada saat yang sama, berpikir kecil juga menjaga diri kita untuk tetap berada dalam sikap bersahaja dan kerendahan hati. Sebab, dengan berpikir kecil; kita tetap bisa melihat peran orang-orang kecil. Dan semakin hari, kita semakin menyadari bahwa sebesar apapun kita, sungguh sangat kecil dihadapan Dia Yang Maha Besar.

Mereka yang memiliki pencapaian tinggi namun tetap rendah hati, jauh lebih indah perangainya dibandingkan mereka yang sudah merasa dirinya terlalu besar untuk mengakui peran orang-orang kecil terhadap kebesaran dirinya.

Mari Berbagi Semangat!

Satu hal yang membuat perbedaan besar dalam hidup Anda adalah menemukan pelajaran baru dari apa yang selama ini Anda pikir sudah Anda ketahui semua. Kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang final di dunia ini, bahwa ternyata Anda harus terus belajar karena tidak mungkin Anda bisa tahu semua, ini-lah yang akan membuka kesuksesan lebih besar lagi dalam hidup Anda.


~Ralph Lynn~


TETAP FOKUSKAN DIRI KITA PADA PIKIRAN-PIKIRAN
YANG POSITIF DAN MENYENANGKAN

Ciri Cowok Penjahat Kelamin


Coba cek pacar, suami, teman atau mungkin anda sendiri, apakah mempunyai ciri2 seperti ini?
1. Selalu berpenampilan trendy dan wangi.
2. Pandai membuat kata-kata pujian kepada setiap wanita yang ditemuinya, dengan tujuan agar wanita tersebut terbuai dan tersanjung dengan kata2nya
3. Selalu menyebut kata-kata “sayang, honey atau say”, bila berbicara dengan setiap wanita
4. Selalu bersemboyan “ladies first” terhadap setiap wanita, seperti membukakan pintu mobil, menarik kursi dan mempersilahkan duduk wanita tersebut saat dinner, dll.
5. Apabila melihat wanita itu adalah targetnya, maka setelah memandang wajahnya, dia akan melihat payudara dan pinggul wanita tersebut sambil membayangkan wanita tersebut tanpa busana saat berhubungan intim dengannya.
6. Selalu menyimpan kondom di saku atau dompetnya.
7. Hafal mati nama-nama hotel dan motel short time (6 jam-an) beserta tarif2-nya di wilayahnya, seperti Pondok Wisata, Pondok Nirwana, Pondok Sentosa, FM3, dll.
8. Mempunyai hand phone lebih dari satu buah dan menjadikan salah satu hand phonenya dengan sim-card prabayar tersebut untuk keperluan kenakalannya yang sewaktu-waktu dapat dibuang, apabila sudah meninggalkan pasangannya.
9. Dapat melepas pengait BH wanita dan underwear wanita dengan satu tangan dalam hitungan beberapa detik.
10. Selalu menyediakan tissue kering dan tissue basah di dalam mobilnya.
11. Seringkali berganti-ganti nama saat berkenalan dengan wanita-wanita.
12. Selalu tahu cara dan bagaimana agar setiap pada saat berhubungan intim tidak menyebabkan kehamilan.
13. Mengetahui dan menguasai “the Art of Kamasutra” dan dapat menerapkannya pada saat melakukan variasi fore play dan berhubungan intim dengan setiap wanita.
14. Mengetahui dengan pasti titik-titik G-Spot wanita dan titik-titik sensitif dari bagian tubuh wanita yang dapat merangsang wanita, sehingga pandai memberikan kepuasan dan orgasme yang tinggi kepada setiap wanita.
15. Mengetahui fase-fase siklus response seksual dari setiap wanita sehingga pandai mengatur lamanya waktu saat melakukan fore play dan hubungan intim.
16. Selalu menginginkan setiap wanita melalukan oral sex terhadap dirinya.
17. Mengetahui cara dan tempat untuk menggugurkan kandungan baik dengan cara tradisional ataupun cara modern.
18. Mengetahui makanan yang dapat membangkitkan gairah sex.
19. Tidak memandang wanita dari segi usia, status perkawinan, ekonomi dan sosialnya, yang penting wanita tersebut bisa memuaskan dirinya.
20. Pandai membuat obrolan dari obrolan biasa dapat meningkat menjadi obrolan yang mesra dan dapat menggairahkan libido wanita.
21. Mengetahui obat-obat dan vitamin penambah tenaga agar dapat melakukan hubungan intim menjadi lama dan bergairah.
22. Pandai menguasai teknik2 berciuman terhadap setiap wanita, seperti French Kiss, dll.
23. Selalu merangkul wanita dengan berbagai alasan, walaupun wanita tersebut baru dikenalnya.
24. Selalu percaya diri bila berhadapan dengan setiap wanita.
25. Berusaha menambah nilai credit point, sudah berapa banyak wanita yang telah “diperawani” olehnya. Semakin banyak daftarnya, maka semakin banggalah ia menjadi seorang penjahat kelamin.
26. Selalu dengan mudah meninggalkan wanita yang sudah ia “perawanin” dan ia tiduri dengan berbagai alasan agar tidak dituntut lebih jauh untuk bertanggung jawab. Prinsipnya “HIT and RUN”.
27. Cowok penjahat kelamin selalu berusaha dengan cara dan alasan apapun melakukan hubungan seks dengan wanita dengan biaya seminimal mungkin. Karena semakin rendah biaya yang dikeluarkan, maka dia akan menganggap bahwa berhubungan intim dengan wanita tersebut sangat mudah dan tidak perlu mengeluarkan biayanya yang banyak. Dengan prinsip, “keluar uang sedikit2nya dan nikmat setinggi2nya”.
28. Pandai melakukan fantasi seksual dengan cara apapun.
29. Jarang melakukan masturbasi, karena dia beranggapan dapat memperoleh seks setiap saat dengan mudah terhadap setiap wanita yang ditemuinya.

bahan renungan


Seorang pemuda lulusan akademis terbaik melamar pekerjaan sebagai seorang manager di sebuah perusahaan besar.

Dia telah melewati interview awal; Direktur yang akan melakukan interview akhir dan menentukan putusannya.

Sang Direktur melihat dari CV dan menemukan prestasi akademis yang luar biasa, sejak dari sekolah dasar hingga tingkat sarjana, tak pernah sekalipun si Pemuda mendapat nilai buruk.

Sang Direktur bertanya, "Apakah engkau memperoleh bea siswa dari sekolah?", dan si Pemuda menjawab "belum pernah".

Sang Direktur bertanya, "Ayahmu yang membiayai sekolahmu?", si Pemuda menjawab, "Ayahku meninggal saat aku masih bayi, Ibuku yang membayarkan uang sekolahnya".

Sang Direktur bertanya, "Dimana ibumu bekerja?", si Pemuda menjawab, "Ibuku bekerja sebagai tukang cuci pakaian". Kemudian, sang Direktur meminta si Pemuda memperlihatkan tangannya, yang kemudian menunjukkan sepasang tangannya yang halus dan lembut.

Sang Direktur bertanya, "Apakah selama ini engkau membantu Ibumu mencucikan pakaian?". Si Pemuda berkata, "Tidak pernah. Ibuku selalu memintaku untuk belajar dan rajin membaca buku, lagipula Ibuku dapat mencuci pakaian lebih cepat dari yang dapat kulakukan".

Sang Direktur berkata, "Aku punya satu permintaan, jika kau pulang nanti, coba bersihkan tangan ibumu, dan temui aku lagi besok pagi".

Si Pemuda merasa bahwa kesempatannya mendapat pekerjaan tsb sangat berpeluang, jadi dia segera pulang, dan dengan penuh senang ingin membersihkan tangan ibunya.
Ibunya merasa heran dan senang bercampur-baur, tapi ia tetap julurkan tangannya kepada sang anak.

Si Pemuda membersihkan tangan Ibunya dengan pelan, sambil berlinang air mata. Ini pertama kalinya ia mengetahui betapa tangan Ibunya begitu keriput, dan penuh goresan luka. Beberapa luka masih begitu pedih, sehingga membuat tubuh Ibunya menggigil saat dibersihkan dengan air.

Baru pertama kali ini si Pemuda menyadari bahwa inilah sepasang tangan yang tiap hari mencuci pakaian demi uang sekolahnya, luka-luka goresan itu adalah harga yang dibayar oleh sang Ibu untuk pendidikan dan masa depannya.

Setelah selesai membersihkan tangan ibunya, si pemuda diam-diam mencucikan semua sisa pakaian tsb.

Malam itu, keduanya bercakap-cakap lama sekali.

Esok paginya, si Pemuda datang kembali ke kantor sang Direktur

Sang Direktur melihat linangan air mata si Pemuda, dan bertanya: "Bisa kamu ceritakan apa yang telah kau lakukan dan pelajari di rumahmu kemarin.?"

Si Pemuda menjawab, "Aku membersihkan tangan ibuku, dan juga menyelesaikan sisa cucian pakaian".

Sang Direktur berkata, "coba ceritakan apa perasaanmu."

Si Pemuda berkata, "Pertama, aku sekarang mengerti arti penghargaan, tanpa Ibuku, tiada keberhasilan bagiku hari ini. Kedua, aku telah bekerja bersama ibuku, dan sekarang mengerti sulitnya untuk menyelesaikan sesuatu dengan sempurna. Ketiga, aku menyadari pentingnya nilai kekeluargaan."

Sang Direktur berkata, "Itulah yang kuminta, aku ingin mempekerjakan orang yang bisa menghargai bantuan orang lain, seseorang yang bisa memahami sulitnya menyelesaikan suatu tugas, dan seseorang yang tidak melulu mengukur uang sebagai patokan karirnya. Engkau diterima bekerja."

Di kemudian hari, si anak muda ini bekerja dengan tekun dan giat, serta mendapat rasa hormat dari bawahannya, semua rekannya juga demikian, dan perusahaan maju dengan pesat.

Seorang anak yang selalu dibantu mengerjakan dan dimanja permintaannya, akan membentuk mental 'terima jadi' dan selalu menuntut diutamakan. Ia takkan menghargai upaya orang-tuanya. Ketika bekerja, ia beranggapan orang lain harus menurut padanya, dan jika menjadi seorang atasan, ia takkan mau memahami kesulitan anak-buahnya dan selalu menyalahkan. Orang macam ini bisa berhasil, tetapi hanya sekejap, karena tidak akan merasakan suatu kepuasan, ia akan selalu mengeluh dan penuh rasa benci dan permusuhan.
Jika kita menjadi orang-tua yang protektif seperti itu, kita mencintai sang anak atau justru menjerumuskannya..?

Anda bisa memberikan anak anda sebuah rumah tinggal yang besar, makanan yang enak dan sehat, menonton tv layar lebar. Tetapi saat anda memotong rumput halaman, biarkan mereka juga mengalaminya. Setelah makan, minta mereka mencuci piring dan mangkok bersama-sama. Bukan sekadar masalah uang untuk menggaji pembantu, tetapi karena anda mencintai mereka dengan cara yang benar. Anda ingin mereka mengerti, bahwa meskipun kaya, akan tiba suatu waktu rambut mereka juga beruban. Hal yang terpenting adalah bahwa "anak anda belajar bagaimana cara menghargai usaha yang dilakukan, mengalami kesulitan dan tantangan, serta belajar bekerja-sama dengan orang lain untuk menyelesaikan sesuatu.

Jurus Rajin Akan Memecahkan Banyak Masalah


Kalau kita menjadi rajin (dalam arti yang luas) apalagi sifat tersebut tumbuh atas motivasi dalam diri sendiri, maka niscaya kita akan dapat memecahkan banyak sekali permasalahan dalam hidup kita, termasuk dalam hal bisnis tentunya. Masalah-masalah yang gawat di kemudian hari sering sekali sebabkan karena kita kurang rajin saja kok.
Rajin dalam arti luas bukan hanya rajin bangun pagi saja, bukan pula seperti saya dulu yang rajin membereskan pekerjaan di rumah saja seperti menyapu halaman, ngepel lantai dan cuci piring di tempat kakak waktu sekolah SMA di Jakarta dulu :) Untuk urusan itu saya memang sangat rajin. Tetapi dalam hal lain misalnya bersosialisasi ke lingkungan sekitar (tetangga), juga silaturahmi ke famili eh jarang sekali. Akhirnya, tamat SMA rasanya kok KUPER.
Beruntunglah waktu SMA dulu saya rajin banget belajar bahasa Inggris, sehingga ketika tamat SMA maka untuk urusan pekerjaan saya tak mengalami permasalahan. Tinggal nekad saja pergi ke Bali dengan uang pas-pasan, ngelamar kerja di Restoran di Bali langsung keterima, sebab syaratnya hanya harus berani dan bisa bahasa inggris. Bagi sebagian orang, bahasa inggris adalah masalah besar dan itu sudah jelas karena kurang rajin saja belajarnya ketika sekolah dulu. Andaikan cukup rajin, masa belajar lebih dari 10 tahun (SD 1 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, kuliah katakanlah 4 tahun) kok sampai sekarang belum bisa! hehe..
Masalah apakah yang Anda hadapi saat ini terutama dalam bisnis online? Apakah produk yang Anda pasarkan kurang laku?
Jelas solusinya adalah lebih rajin lagi beriklan, lebih rajin lagi menulis blog, lebih rajin lagi belajar SEO untuk mentarget pelanggan lewat mesin pencari besar seperti Google tersebut. Perlu lebih rajin berkomunikasi dengan orang-orang yang saat ini menjual produk yang sama dengan Anda dan laris ditangannya.
Masalah ngga bisa menabung? Rajin-rajinlah cari uang dan memisahkannya didepan untuk ditabung. Kalau masalahnya sudah menabung tetapi diambil terus dan tidak bisa terkumpul sampai banyak maka rajin-rajinlah melupakan pin ATM anda, atau bakar saja bukunya dan jangan laporkan ke polisi sampai tabungan Anda banyak isinya, hehe..
Pasti masih banyak lagi bahkan tak terhitung masalah yang akan dapat kita pecahkan dengan menjadi rajin dalam arti yang luas. Semoga…
Cari Informasi yang berhubungan dengan: Jurus Rajin Akan Memecahkan Banyak Masalah Atau cari juga di internet informasi dengan kata kunci ini: jurus rajinmemecahkan masalahmotivasi,rajin belajarrajin menabung